Saturday, 12 July 2014

Provinsi Jambi (Lengkap), Kep. Riau (Lengkap) dan ACEH ( NAD),Riau (lengkap) dan Sumatera Utara (Lengkap)

JAMBI


  
Luas Wilayah :

Luas Provinsi Jambi 53.435 km2


Nama Ibukota Jambi : JAMBI






Nama kabupaten dan kota di Jambi:

No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jambi
11
Sungai Penuh


Nama Walikota Provinsi Jambi : dr. H R Bambang Priyanto

Nama Gubernur Provinsi Jambi : Hasan Basri Agus


PERKEBUNAN DAN PERTANIAN

Perkebunan Komoditas perkebunan yang sangat dominan adalah Karet dan Kelapa Sawit. Hal ini didukung dengan program Pemerintah Derah Provinsi Jambi yaitu “Pengembangan Kelapa Sawit Sejuta Hektar” serta “Replanting Karet”. Selain itu, casiavera juga banyak dibudidayakan terutama di daerah Kerinci.

Sementara produksi sektor pertanian yang dihasilkan oleh kawasan bagian barat Provinsi Jambi yaitu beras kerinci, kentang, kol/kubis, tomat dan kedele.

PERTAMBANGAN

Potensi kekayaan alam di Provinsi Jambi adalah minyak bumi, gas bumi, batubara dan timah putih. Jumlah potensi minyak bumi Provinsi Jambi mencapai 1.270,96 juta m3 dan gas 3.572,44 milyar m3. Daerah cadangan minyak bumi utama di struktur Kenali Asam, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Batanghari dengan jumlah cadangan minyak 408,99 juta barrel. Sedangkan cadangan gas bumi utama di Struktur Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Muaro Jambi dengan jumlah cadangan 2.185,73 milyar m3.


Nama-nama sungai di Jambi :

·         Batang Asam
·         Batang Hari
·         Sungai Bulian
·         Sungai Danaubangko
·         Sungai Kahidupankaor
·         Sungai Kumpe
·         Sungai Pengabuan
·         Batang Tembesi
·         Sungai Serengam
·         Sungai Singkati-gedang
·         Sungai Singoan

Nama Bandar Udara di Jambi : SULTAN THAHA SYAIFUDDIN
Nama Pelabuhan Laut di Jambi : TALANG DUKU

Wilayah Propinsi Jambi adalah sebagai berikut :
·         Sebelah Utara dengan Propinsi Riau
·         Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Selatan
·         Sebelah Barat dengan Propinsi Sumatera Barat
·         Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan


Jenis-jenis Matapencaharian

a. Meramu

Meramu adalah mencari dan mengumpulkan hasil hutan, seperti: getah melabui, getah jelutung, getah damar, getah jernang, dan rotan.
Cara yang mereka lakukan dalam mengambil atau mengumpulkan berbagai macam getah tidak jauh berbeda dengan pengumpulan getah karet, yaitu ditoreh sedemikian rupa sehingga getahnya keluar dan ditampung pada suatu tempat (biasanya tempurung kelapa). Sedangkan, cara mereka mengambil rotan adalah dengan menariknya. Dalam hal ini batang rotan yang telah dipotong pangkalnya ditarik melalui cabang pepohonan. Ini dimaksudkan agar ruas dan cabang-cabang kecilnya tertinggal atau jatuh karena tergesek cabang pepohonan, sehingga tidak banyak tenaga yang harus dikeluarkan pada saat membersihkannya.

b. Berburu
Senjata yang mereka gunakan dalam berburu adalahTombak biasanya digunakan berburu nangku (babi hutan), kera, rusa (kancil), napu, kijang (menjangan). Sebagai catatan, binatang-binatang tersebut terkadang ditangkap dengan cara penjeratan. Untuk berburu berbagai binatang tersebut biasanya mereka pergi daerah-daerah sumber air, karena kawanan binatang biasanya berdatangan kesana untuk suban (minum). dalah tombak.

c. Menangkap Ikan
Kegitan lainnya yang ada kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup adalah menangkap berbagai jenis ikan, termasuk udang dan ketam di sungai, dengan peralatan: pancing, jala, tombak, perangkap ikan (kubu-kubu), dan pagar-pagar ikan.

d. Berladang
Berladang adalah suatu proses. Sebagai suatu proses maka mesti dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Ada empat tahap yang mereka lalui dalam penggarapan sebuah ladang.

.Tahap yang pertama adalah pembukaan ladang. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi penebasan pepohonan kecil, semak belukar, dan mengumpulkan tebasan ke tengah areal yang akan dijadikan sebagai ladang.

Tahap yang kedua adalah penebangan pepohonan. Peralatan yang digunakan hanya berupa parang dan beliung. Jika pohon yang akan ditebang relatif besar, maka penebangan dilakukan pada bagian atas pohon dengan yang lingkarannya relatif lebih kecil ketimbang bagian bawah pohon.

Tahap yang ketiga adalah penanaman bibit. Sistem yang digunakan adalah tugal, dengan cara dua atau tiga orang laki-laki memegang sebatang kayu kecil yang kira-kira panjangnya 1,5 meter yang salah satu ujungnya runcing. Dengan tongkat itu mereka bergerak ke depan, membuat lubang-lubang yang dangkal. Sementara, dengan jumlah yang sama, perempuan mengikutinya sambil menebarkan bibit. Setiap lubang kurang lebih berisi 4—5 butir bibit.



Tahap keempat (terakhir) adalah menuai. Tahap ini dilakukan setelah padi menguning (kurang lebih setelah berumur 5 bulan). Caranya, padi yang telah menguning itu dipotong gagangnya dengan alat yang disebut tuai (ani-ani). 


KEPULAUAN RIAU





Luas wilayah :

Luas wilayahnya sebesar 252.601 km, sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar 5% daratan.

Nama Ibukota Kepulauan Riau : TANJUNG PINANG

Kabupaten di Kepulauan Riau :

No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
1
2
3
4
Daik, Lingga
5
6
-
7
-

Nama Walikota Kepulauan Riau : Suryatati A Manan

Nama Gubernur Kepulauan Riau : Muhammad Sani


PETERNAKAN
Sebagai provinsi kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96 % lautan. Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya Ikan kakap, budidaya rumput laut, kerambah jaring apung. Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga, dan Natuna juga memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan. Selain perikanan tangkap di keempat Kabupaten tersebut, juga dikembangkan budidaya perikanan air laut dan air tawar. Di kota Batam tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya. Di Kota Batam tepatnya didaerah telaga punggur, ada satu pelabuhan perikanan yang dikelola murni oleh swasta .
Potensi di bidang peternakan difokuskan pada ternak itik, ternak sapi, ternak ayam dan ternak kambing yang umumnya masih dilaksanakan oleh peternakan kecil
Pertanian
Hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian dan peternakan mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun dan Kota Batam. Disamping palawija dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa, kopi, gambir, nenas serta cengkeh sangat baik untuk dikembangkan. Demikian juga di Kabupaten Kepulauan Riau dan Lingga sangat cocok untuk ditanami buah-buahan dan sayuran. Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit.

Tidak ada sungai di Kepulauan Riau

Nama Bandar Udara di Kepulauan Riau : Bandar Udara Internasional Haji Fisabilillah
Nama Pelabuhan Laut di Kepulauan Riau : Pelabuhan TANJUNG PINANG

Batas wilayah :
Utara  : Negara Vietnam dan Kamboja
Selatan : Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi
Barat  : Negara Singapura, Malaysia dan Provinsi Riau
Timur :  Negara Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat


Mata Pencaharian
Riau kepulauan (batam, tanjung pinang), masyarakatnya lebih banyak yang mencari penghasilan melalui memancing atau menjadi nelayan dan petani.

                                                  NANGROE  ACEH  DARUSALAM (NAD)

Luas wilayah Aceh :

Nanggroe Aceh Darussalam memiliki luas wilayah 57.365,57 Km dengan penduduk sebanyak 4.031.600 jiwa (tahun 2005). Kepadatan penduduknya sendiri mencapai 68,90 jiwa/km. Secara administratif, sejak tahun 1999 provinsi NAD terdiri dari 17 kabupaten dan 4 kota dengan Banda Aceh sebagai ibukota provinsi. Salah satu kota di NAD yang memiliki keistimewaan adalah Kota Sabang yang berada di Pulau Weh. Pulau ini terletak di ujung pulau Sumatera dan merupakan zona ekonomi bebas serta daerah Indonesia yang terletak paling barat.

Nama Ibukota : Banda Aceh





Sistem Pemerintahan Indonesia
Sejak tahun 1999, Aceh telah mengalami beberapa pemekaran wilayah hingga sekarang mencapai 5 pemerintahan kota dan 18 kabupaten sebagai berikut:
No.
Kabupaten/Kota
Pusat pemerintahan
Kecamatan
Desa (atau sederajat)
1
12
321
2
9
132
3
23
592
4
6
172
5
16
369
6
10
127
7
12
128
8
14
268
9
11
164
10
21
580
11
27
1.160
12
7
232
13
17
514
14
11
97
15
5
213
16
22
946
17
8
215
18
8
135
19

9
80
20

5
52
21

4
67
22

2
18
23

5
74

Jumlah

264
6.656

Nama Walikota Banda Aceh 2012 : Ir. Mawardi Nurdin,M.Eng,Sc

Nama Gubernur  : dr.H. Zaini Abdullah

Kehutanan
Hasil hutan di Propinsi Aceh dalam buku BPS tahun 1998 tidak terlalu lengkap dibandingkan sektor lain. Data yang ada hanya menunjukkan produksi kayu bulat di setiap kabupaten.
Peternakan
Di sektor peternakan, daerah ini menghasilkan ternak sapi potong, kerbau, kuda, kambing, domba, ayam buras, ayam pedaging, ayam petelur, dan itik. Hasil ternak utama tahun 1997 adalah sebagai berikut: populasi kuda 9.843 ekor, sapi 680.027 ekor, kerbau 397.686 ekor, kambing 644.654 ekor, domba 149.738 ekor, ayam buras 15.157.846 ekor, ayam pedaging 1.108.100 ekor, ayam petelur 213.377 ekor, dan itik 3.399.178 ekor.
Hasil ternak tahun 1998 adalah sebagai berikut: populasi kuda 10.264 ekor, sapi potong 692.538 ekor, kerbau 389.679 ekor, kambing 663.131 ekor, domba 161.951 ekor, ayam buras 19.278.293 ekor, ayam pedaging 887.624 ekor, ayam petelor 228.727 ekor, dan itik 3.418.914 ekor. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan yang berarti untuk hasil ternak di Aceh. Semuanya meningkat kecuali ayam pedaging.
Pertanian dan Perkebunan
Daerah Aceh memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perkebunan. Pertanian di daerah Aceh meng-hasilkan beras, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, jagung, kacang kedelai, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Se-dangkan di bidang perkebunan, daerah Aceh meng-hasilkan coklat, kemiri, karet, kelapa sawit, kelapa, ko-pi, cengkeh, pala, nilam, lada, pinang, tebu, temba-kau, dan randu.


Nama-nama sungai di Aceh
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Geumpang
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Kruet
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Meureudu
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Peureula
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Peusangan
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Ranggos
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Simpang Kanan
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Simpang Kiri
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Teunom
Pada Propinsi Di Aceh Terdapat Sungai Waila

Nama Bandar Udara Sultan Iskandar Muda
Nama Pelabuhan Laut  : Lhokseumawe, Sabang

Batas wilayah :

Arah timur : Selat Malaka
Arah Barat : Samudra Hindia
Arah Utara : Selat Malaka
Arah selatan : Propinsi Sumatra Utara


. Mata Pencaharian
            Mata pencaharian pokok orang Aceh adalah bertani di sawah dan ladang, dengan tanaman pokok berupa padi, cengkeh, lada, pala, kelapa, dan lain-lain. Masyarakat yang bermukim_ di sepanjang pantai pada umumnya menjadi nelayan.


RIAU

 

Luas Wilayah Riau :

Luas wilayah provinsi Riau adalah 87.023,66 km, yang membentang dari lereng Bukit Barisan hingga Selat Malaka. Riau memiliki iklim tropis basah dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun, serta rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.

Nama Ibukota Riau : PEKAN BARU






Nama-nama Kabupaten di Riau :
No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
1
2
3
4
5
6
7
Ujung Tanjung(de juree), Bagan Siapi-api (de facto)
8
9
10


Nama Walikota provinsi Riau : H.Khairul Anwar, SH

Nama Gubernur provinsi Riau : H.M Rusli Zainal, SE


PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Perkebunan yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit, baik itu yang dikelola oleh negara ataupun oleh rakyat. Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa. Untuk luas lahan perkebunan kelapa sawit saat ini propinsi Riau telah memiliki lahan seluas 1.34 juta hektar. Selain itu telah terdapat sekitar 116 pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi coconut palm oil (CPO) 3.386.800 ton per tahun.


Nama-nama sungai di Riau :

Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Bangko
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Gaung
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kampar Kanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kampar Kiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Ketanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kuantan/Indragiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Reteh
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Rokan Kanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Rokan Kiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Siak


Nama Bandar Udara di Riau : Sultan Syarif Kasim II (sebelumnya Bandara Simpang Tiga)

Nama Pelabuhan Laut di Riau : BENGKALIS

Batas Wilayah :

Utara   : Provinsi Sumatera Utara
Selatan  : Provinsi Jambi
Barat    : Provinsi Sumatra Barat
Timur   : Provinsi Kep.Riau



Mata Pencaharian rakyat Riau:

Masyarakat kota Riau terbagi 2 yaitu Riau daratan dan Riau kepulauan yang dipisahkan oleh selat malaka, mata pencaharianya pun terlihat agak sedikit berbeda, sebagian besar masyarakat Pekanbaru-Riau daratan (dumai, pekanbaru) ber mata pencaharian sebagai petani.

Berbeda dengan Riau kepulauan (batam, tanjung pinang), masyarakatnya lebih banyak yang mencari penghasilan melalui memancing atau menjadi nelayan




SUMATERA  UTARA


 

Luas Wilayah :
Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km².
Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas:
·         Pesisir Timur
·         Pegunungan Bukit Barisan
·         Pesisir Barat
·         Kepulauan Nias

Nama Ibukota : Medan
Nama Walikota : Rahudman Harahap
Nama Gubernur : Gatot Pujo Nugroho

KabupatenDaftar kabupaten/kota di Sumatera Utara

No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
-
28
-
29
-
30
-
31
-
32
-
33
-

Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan



PERKEBUNAN

Selain itu Sumatera Utara juga tersohor karena luas perkebunannya. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan


KEHUTANAN

Sumatera utara juga menghasilkan rotan, kayu lapis dan cramb rubber yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.

PERTAMBANGAN

Di sektor pertambangan, Sumut memiliki beberapa bahan tambang, seperti minyak dan gas bumi di daerah lepas pantai Selat Malaka, Pulau Nias, dan daerah perbatasan Sumatra Utara dengan Riau. Hasil tambang batu bara banyak terdapat di Kabupaten Langkat, Tapanuli Tengah, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, Nias, dan dataran tinggi Karo. Sementara emas, perak, tembaga, dan seng banyak terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Asahan, Langkat, dan tanah Karo. Selain itu, Sumut memiliki bahan galian seperti andesit, pasir kuarsa, batu kali/koral, batu apung, pasir bangunan, granit, obsidin, koalin, marmer, dan batu kapur yang juga cukup potensial untuk dikembangkan.

 Nama-nama sungai di Sumatera Utara:
·         Sungai Angkola
·         Sungai Asahan
·         Sungai Batanggadis
·         Sungai Belawan
·         Sungai Batang Toru
·         Sungai Besitang
·         Sungai Nalipang
·         Sungai Sarkam
·         Sungai Sibundung
·         Sungai Singkuang
·         Sungai Wampu
·         Sunagi Bilah

Nama Bandar Udara di Sumatera Utara : POLONIA

Nama Pelabuhan Laut di Sumatera Utara : BELAWAN
 Batas Wilayah :
Utara  : Provinsi Aceh dan Selat Malaka
Selatan : Provinsi Riau, Sumatra Barat dan Samudra Indinesia
Timur : Selat Malaka
Barat : Provinsi Aceh dan Samudra Indonesia


Mata pencaharian penduduk Sumatera Utara sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.









No comments:

Post a Comment