JAMBI
Luas Wilayah :
Luas
Provinsi Jambi 53.435 km2
Nama
Ibukota Jambi : JAMBI
Nama
kabupaten dan kota di Jambi:
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
||
7
|
||
8
|
||
9
|
||
10
|
Jambi
|
|
11
|
Sungai Penuh
|
Nama
Walikota Provinsi Jambi : dr. H R Bambang Priyanto
Nama
Gubernur Provinsi Jambi : Hasan Basri Agus
PERKEBUNAN
DAN PERTANIAN
Perkebunan Komoditas perkebunan yang
sangat dominan adalah Karet dan Kelapa Sawit. Hal ini didukung dengan program
Pemerintah Derah Provinsi Jambi yaitu “Pengembangan Kelapa Sawit Sejuta Hektar”
serta “Replanting Karet”. Selain itu, casiavera juga banyak dibudidayakan
terutama di daerah Kerinci.
Sementara
produksi sektor pertanian yang dihasilkan oleh kawasan bagian barat Provinsi
Jambi yaitu beras kerinci, kentang, kol/kubis, tomat dan kedele.
PERTAMBANGAN
Potensi
kekayaan alam di Provinsi Jambi adalah minyak bumi, gas bumi,
batubara
dan timah putih. Jumlah potensi minyak bumi Provinsi Jambi mencapai 1.270,96
juta m3 dan gas 3.572,44 milyar m3. Daerah cadangan minyak bumi utama di
struktur Kenali Asam, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Batanghari dengan
jumlah cadangan minyak 408,99 juta barrel. Sedangkan cadangan gas bumi utama di
Struktur Muara Bulian, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Muaro Jambi
dengan jumlah cadangan 2.185,73 milyar m3.
Nama-nama
sungai di Jambi :
Nama Bandar Udara di Jambi :
SULTAN THAHA SYAIFUDDIN
Nama Pelabuhan Laut di Jambi
: TALANG DUKU
Wilayah Propinsi Jambi
adalah sebagai berikut :
·
Sebelah Utara dengan Propinsi Riau
·
Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Selatan
·
Sebelah Barat dengan Propinsi Sumatera Barat
·
Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan
Jenis-jenis Matapencaharian
a. Meramu
Meramu adalah mencari dan mengumpulkan hasil hutan, seperti: getah melabui, getah jelutung, getah damar, getah jernang, dan rotan.
Cara
yang mereka lakukan dalam mengambil atau mengumpulkan berbagai macam getah
tidak jauh berbeda dengan pengumpulan getah karet, yaitu ditoreh sedemikian
rupa sehingga getahnya keluar dan ditampung pada suatu tempat (biasanya
tempurung kelapa). Sedangkan, cara mereka mengambil rotan adalah dengan
menariknya. Dalam hal ini batang rotan yang telah dipotong pangkalnya ditarik
melalui cabang pepohonan. Ini dimaksudkan agar ruas dan cabang-cabang kecilnya
tertinggal atau jatuh karena tergesek cabang pepohonan, sehingga tidak banyak
tenaga yang harus dikeluarkan pada saat membersihkannya.
b. Berburu
Senjata yang mereka gunakan dalam berburu adalahTombak biasanya digunakan berburu nangku (babi hutan), kera, rusa (kancil), napu, kijang (menjangan). Sebagai catatan, binatang-binatang tersebut terkadang ditangkap dengan cara penjeratan. Untuk berburu berbagai binatang tersebut biasanya mereka pergi daerah-daerah sumber air, karena kawanan binatang biasanya berdatangan kesana untuk suban (minum). dalah tombak.
c. Menangkap Ikan
Kegitan lainnya yang ada kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup adalah menangkap berbagai jenis ikan, termasuk udang dan ketam di sungai, dengan peralatan: pancing, jala, tombak, perangkap ikan (kubu-kubu), dan pagar-pagar ikan.
Kegitan lainnya yang ada kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan hidup adalah menangkap berbagai jenis ikan, termasuk udang dan ketam di sungai, dengan peralatan: pancing, jala, tombak, perangkap ikan (kubu-kubu), dan pagar-pagar ikan.
d. Berladang
Berladang
adalah suatu proses. Sebagai suatu proses maka mesti dilakukan secara bertahap
dan berkesinambungan. Ada empat tahap yang mereka lalui dalam penggarapan
sebuah ladang.
.Tahap yang pertama adalah pembukaan
ladang. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi penebasan pepohonan
kecil, semak belukar, dan mengumpulkan tebasan ke tengah areal yang akan
dijadikan sebagai ladang.
Tahap
yang kedua adalah penebangan pepohonan. Peralatan yang digunakan hanya berupa
parang dan beliung. Jika pohon yang akan ditebang relatif besar, maka
penebangan dilakukan pada bagian atas pohon dengan yang lingkarannya relatif
lebih kecil ketimbang bagian bawah pohon.
Tahap
yang ketiga adalah penanaman bibit. Sistem yang digunakan adalah tugal, dengan
cara dua atau tiga orang laki-laki memegang sebatang kayu kecil yang kira-kira
panjangnya 1,5 meter yang salah satu ujungnya runcing. Dengan tongkat itu
mereka bergerak ke depan, membuat lubang-lubang yang dangkal. Sementara, dengan
jumlah yang sama, perempuan mengikutinya sambil menebarkan bibit. Setiap lubang
kurang lebih berisi 4—5 butir bibit.
Tahap
keempat (terakhir) adalah menuai. Tahap ini dilakukan setelah padi menguning
(kurang lebih setelah berumur 5 bulan). Caranya, padi yang telah menguning itu
dipotong gagangnya dengan alat yang disebut tuai (ani-ani).
KEPULAUAN RIAU
Luas wilayah :
Luas
wilayahnya sebesar 252.601 km, sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar
5% daratan.
Nama
Ibukota Kepulauan Riau : TANJUNG PINANG
Kabupaten
di Kepulauan Riau :
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
Daik, Lingga
|
|
5
|
Ranai, Bunguran Timur
|
|
6
|
-
|
|
7
|
-
|
Nama
Walikota Kepulauan Riau : Suryatati A Manan
Nama
Gubernur Kepulauan Riau : Muhammad Sani
PETERNAKAN
Sebagai
provinsi kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96 % lautan. Kondisi ini sangat
mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan mulai usahapembenihan
sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun penangkapan. Di Kabupaten Karimun
terdapat budidaya Ikan kakap, budidaya rumput laut, kerambah jaring apung. Kota
Batam, Kabupaten Bintan, Lingga, dan Natuna juga memiliki potensi yang cukup
besar di bidang perikanan. Selain perikanan tangkap di keempat Kabupaten
tersebut, juga dikembangkan budidaya perikanan air laut dan air tawar. Di kota
Batam tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu
yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya. Di Kota Batam tepatnya
didaerah telaga punggur, ada satu pelabuhan perikanan yang dikelola murni oleh
swasta .
Potensi di bidang peternakan
difokuskan pada ternak itik, ternak sapi, ternak ayam dan ternak kambing yang
umumnya masih dilaksanakan oleh peternakan kecil
Pertanian
Hampir diseluruh wilayah
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan
pertanian dan peternakan mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan
sektor yang strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun dan Kota
Batam. Disamping palawija dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa, kopi,
gambir, nenas serta cengkeh sangat baik untuk dikembangkan. Demikian juga di
Kabupaten Kepulauan Riau dan Lingga sangat cocok untuk ditanami buah-buahan dan
sayuran. Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit.
Tidak ada sungai di
Kepulauan Riau
Nama Bandar Udara di
Kepulauan Riau : Bandar Udara Internasional Haji Fisabilillah
Nama Pelabuhan Laut di
Kepulauan Riau : Pelabuhan TANJUNG PINANG
Batas wilayah :
Utara : Negara Vietnam dan Kamboja
Selatan : Kepulauan Bangka
Belitung dan Jambi
Barat : Negara Singapura, Malaysia dan Provinsi
Riau
Timur : Negara Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat
Mata Pencaharian
Riau
kepulauan (batam, tanjung pinang), masyarakatnya lebih banyak yang mencari
penghasilan melalui memancing atau menjadi nelayan dan petani.
NANGROE ACEH
DARUSALAM (NAD)
Luas wilayah Aceh :
Nanggroe Aceh Darussalam memiliki luas wilayah
57.365,57 Km dengan penduduk sebanyak
4.031.600 jiwa (tahun 2005). Kepadatan penduduknya sendiri mencapai 68,90
jiwa/km. Secara administratif,
sejak tahun 1999 provinsi NAD terdiri dari 17 kabupaten dan 4 kota dengan Banda
Aceh sebagai ibukota provinsi. Salah satu kota di NAD yang memiliki
keistimewaan adalah Kota Sabang yang berada di Pulau Weh. Pulau ini terletak di
ujung pulau Sumatera dan merupakan zona ekonomi bebas serta daerah Indonesia
yang terletak paling barat.
Nama Ibukota : Banda Aceh
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sejak tahun 1999, Aceh telah
mengalami beberapa pemekaran wilayah hingga sekarang mencapai 5 pemerintahan
kota dan 18 kabupaten sebagai berikut:
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Pusat pemerintahan
|
Kecamatan
|
Desa (atau sederajat)
|
1
|
12
|
321
|
||
2
|
9
|
132
|
||
3
|
23
|
592
|
||
4
|
6
|
172
|
||
5
|
16
|
369
|
||
6
|
10
|
127
|
||
7
|
12
|
128
|
||
8
|
14
|
268
|
||
9
|
11
|
164
|
||
10
|
21
|
580
|
||
11
|
27
|
1.160
|
||
12
|
7
|
232
|
||
13
|
17
|
514
|
||
14
|
11
|
97
|
||
15
|
5
|
213
|
||
16
|
22
|
946
|
||
17
|
8
|
215
|
||
18
|
8
|
135
|
||
19
|
9
|
80
|
||
20
|
5
|
52
|
||
21
|
4
|
67
|
||
22
|
2
|
18
|
||
23
|
5
|
74
|
||
Jumlah
|
264
|
6.656
|
Nama Walikota Banda Aceh 2012
: Ir. Mawardi Nurdin,M.Eng,Sc
Nama Gubernur : dr.H. Zaini Abdullah
Kehutanan
Hasil hutan di Propinsi Aceh
dalam buku BPS tahun 1998 tidak terlalu lengkap dibandingkan sektor lain. Data
yang ada hanya menunjukkan produksi kayu bulat di setiap kabupaten.
Peternakan
Di sektor peternakan, daerah
ini menghasilkan ternak sapi potong, kerbau, kuda, kambing, domba, ayam buras,
ayam pedaging, ayam petelur, dan itik. Hasil ternak utama tahun 1997 adalah
sebagai berikut: populasi kuda 9.843 ekor, sapi 680.027 ekor, kerbau 397.686
ekor, kambing 644.654 ekor, domba 149.738 ekor, ayam buras 15.157.846 ekor,
ayam pedaging 1.108.100 ekor, ayam petelur 213.377 ekor, dan itik 3.399.178
ekor.
Hasil ternak tahun 1998
adalah sebagai berikut: populasi kuda 10.264 ekor, sapi potong 692.538 ekor,
kerbau 389.679 ekor, kambing 663.131 ekor, domba 161.951 ekor, ayam buras
19.278.293 ekor, ayam pedaging 887.624 ekor, ayam petelor 228.727 ekor, dan
itik 3.418.914 ekor. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan yang
berarti untuk hasil ternak di Aceh. Semuanya meningkat kecuali ayam pedaging.
Pertanian dan
Perkebunan
Daerah Aceh memiliki potensi
besar di bidang pertanian dan perkebunan. Pertanian di daerah Aceh
meng-hasilkan beras, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, jagung, kacang kedelai,
sayur-sayuran, dan buah-buahan. Se-dangkan di bidang perkebunan, daerah Aceh
meng-hasilkan coklat, kemiri, karet, kelapa sawit, kelapa, ko-pi, cengkeh,
pala, nilam, lada, pinang, tebu, temba-kau, dan randu.
Nama-nama sungai di Aceh
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Geumpang
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Kruet
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Meureudu
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Peureula
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Peusangan
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Ranggos
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Simpang Kanan
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Simpang Kiri
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Teunom
Pada Propinsi Di Aceh Terdapat Sungai Waila
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Kruet
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Meureudu
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Peureula
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Peusangan
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Ranggos
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Simpang Kanan
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Simpang Kiri
Pada Propinsi DI Aceh Terdapat Sungai Teunom
Pada Propinsi Di Aceh Terdapat Sungai Waila
Nama Bandar Udara Sultan
Iskandar Muda
Nama Pelabuhan Laut : Lhokseumawe, Sabang
Batas wilayah :
Arah timur : Selat Malaka
Arah Barat : Samudra Hindia
Arah Utara : Selat Malaka
Arah selatan : Propinsi
Sumatra Utara
. Mata Pencaharian
Mata
pencaharian pokok orang Aceh adalah bertani di sawah dan ladang, dengan tanaman
pokok berupa padi, cengkeh, lada, pala, kelapa, dan lain-lain. Masyarakat yang
bermukim_ di sepanjang pantai pada umumnya menjadi nelayan.
RIAU
Luas Wilayah Riau :
Luas
wilayah provinsi Riau adalah 87.023,66 km, yang membentang dari lereng Bukit
Barisan hingga Selat Malaka. Riau memiliki iklim tropis basah
dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 2000-3000 milimeter per tahun,
serta rata-rata hujan per tahun sekitar 160 hari.
Nama
Ibukota Riau : PEKAN BARU
Nama-nama
Kabupaten di Riau :
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
||
7
|
Ujung
Tanjung(de juree), Bagan
Siapi-api (de facto)
|
|
8
|
||
9
|
||
10
|
Nama Walikota provinsi Riau : H.Khairul Anwar, SH
Nama Gubernur provinsi Riau : H.M Rusli Zainal, SE
PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Perkebunan
yang berkembang adalah perkebunan karet dan perkebunan kelapa
sawit, baik itu yang dikelola oleh negara ataupun oleh rakyat.
Selain itu juga terdapat perkebunan jeruk dan kelapa.
Untuk luas lahan perkebunan kelapa sawit saat ini propinsi Riau telah memiliki
lahan seluas 1.34 juta hektar. Selain itu telah terdapat sekitar 116 pabrik
pengolahan kelapa sawit (PKS) yang beroperasi dengan produksi coconut palm oil (CPO) 3.386.800 ton per
tahun.
Nama-nama
sungai di Riau :
Pada
Propinsi Riau Terdapat Sungai Bangko
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Gaung
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kampar Kanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kampar Kiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Ketanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kuantan/Indragiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Reteh
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Rokan Kanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Rokan Kiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Siak
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Gaung
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kampar Kanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kampar Kiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Ketanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Kuantan/Indragiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Reteh
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Rokan Kanan
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Rokan Kiri
Pada Propinsi Riau Terdapat Sungai Siak
Nama
Bandar Udara di Riau : Sultan Syarif Kasim II (sebelumnya Bandara Simpang Tiga)
Nama
Pelabuhan Laut di Riau : BENGKALIS
Batas
Wilayah :
Utara : Provinsi Sumatera Utara
Selatan : Provinsi Jambi
Barat : Provinsi Sumatra Barat
Timur : Provinsi Kep.Riau
Mata
Pencaharian rakyat Riau:
Masyarakat
kota Riau terbagi 2 yaitu Riau daratan dan Riau kepulauan yang dipisahkan oleh
selat malaka, mata pencaharianya pun terlihat agak sedikit berbeda, sebagian
besar masyarakat Pekanbaru-Riau daratan (dumai, pekanbaru) ber mata pencaharian
sebagai petani.
Berbeda
dengan Riau kepulauan (batam, tanjung pinang), masyarakatnya lebih banyak yang
mencari penghasilan melalui memancing atau menjadi nelayan
SUMATERA UTARA
Luas
Wilayah :
Provinsi Sumatera Utara
terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan
Provinsi Sumatera Utara 71.680 km².
Sumatera Utara pada dasarnya
dapat dibagi atas:
·
Pesisir Timur
·
Pegunungan Bukit Barisan
·
Pesisir Barat
·
Kepulauan Nias
Nama Ibukota : Medan
Nama Walikota : Rahudman
Harahap
Nama Gubernur : Gatot Pujo
Nugroho
KabupatenDaftar kabupaten/kota di Sumatera Utara
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
||
7
|
||
8
|
||
9
|
||
10
|
||
11
|
||
12
|
||
13
|
||
14
|
||
15
|
||
16
|
||
17
|
||
18
|
||
19
|
||
20
|
||
21
|
||
22
|
||
23
|
||
24
|
||
25
|
||
26
|
||
27
|
-
|
|
28
|
-
|
|
29
|
-
|
|
30
|
-
|
|
31
|
-
|
|
32
|
-
|
|
33
|
-
|
Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan
PERKEBUNAN
Selain itu Sumatera Utara
juga tersohor karena luas perkebunannya. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi
primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan
swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa
sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut
tersebar di Deli Serdang,
Langkat, Simalungun,
Asahan, Labuhanbatu,
dan Tapanuli Selatan
KEHUTANAN
Sumatera utara juga
menghasilkan rotan, kayu lapis dan cramb rubber yang sangat potensial untuk
dikembangkan lebih lanjut.
PERTAMBANGAN
Di sektor pertambangan, Sumut memiliki
beberapa bahan tambang, seperti minyak dan gas bumi di daerah lepas pantai
Selat Malaka, Pulau Nias, dan daerah perbatasan Sumatra Utara dengan Riau.
Hasil tambang batu bara banyak terdapat di Kabupaten Langkat, Tapanuli Tengah,
Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Labuhan Batu, Nias, dan dataran tinggi Karo.
Sementara emas, perak, tembaga, dan seng banyak terdapat di Kabupaten Tapanuli
Utara, Tapanuli Selatan, Asahan, Langkat, dan tanah Karo. Selain itu, Sumut
memiliki bahan galian seperti andesit, pasir kuarsa, batu kali/koral, batu
apung, pasir bangunan, granit, obsidin, koalin, marmer, dan batu kapur yang
juga cukup potensial untuk dikembangkan.
Nama-nama sungai di Sumatera
Utara:
Nama Bandar Udara di
Sumatera Utara : POLONIA
Nama Pelabuhan Laut di
Sumatera Utara : BELAWAN
Batas Wilayah :
Utara : Provinsi Aceh dan Selat Malaka
Selatan : Provinsi Riau,
Sumatra Barat dan Samudra Indinesia
Timur : Selat Malaka
Barat : Provinsi Aceh dan
Samudra Indonesia
Mata pencaharian penduduk
Sumatera Utara sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.
No comments:
Post a Comment