Thursday 14 August 2014

peninggalan agama budha, hindu dan islam di indonesia, peninggalan bercora islam

CANDI-CANDI PENINGGALAN AGAMA BUDHA

Candi Mendut

Hasil gambar untuk candi mendut 
Gambar Candi Mendut
Letak                                 : Kab. Magelang, Jawa Tengah 
Dibangun Abad ke -          : Abad 9 M
Ciri-ciri Bangunan            : Ada patung Budha dari emas

Candi Ngawen



Letak                          : Kab. Magelang, Jawa Tengah 
Dibangun Abad ke -         : Abad 8 M
Kerajaan/Raja               : Mataram Kuno,Dinasti Syailendra
Ciri-ciri Bangunan            :
 -Memiliki 5 buah candi  
- Candi ke 2 dan 4 terdapat patung singa di sudut


Candi Borobudur
Hasil gambar untuk candi borobudur
]
Letak                          : Kab. Magelang, Jawa Tengah 
Dibangun Abad ke -         : Thn 760 SM
Kerajaan/Raja               : Mataram Kuno,Dinasti Syailendra
Ciri-ciri Bangunan            :  
- Candi Budha terbesar di Indonesia 
- Banyak terdapat relief 
  -Terdiri dari 3 bagian dasar (arupadatu, rupadatu & bagian puncak)


 Candi Kalasan 
              
       
  Letak                                : Desa Kalasan,Yogyakarta

 Dibangun Abad ke -    : Akhir Abad 8 M (th. 778 M) 
 Kerajaan/Raja          : Raja dari zaman Dinasti Syailendra
      
 Ciri-ciri Bangunan            :  
                 -     Tinggi candi 24 m 
                    -     Ada ukiran yang dipahat dan dilapisi getah yang berfungsi sebagai pelindung lumut
                    -     Pondasinya dibangun dengan bentuk Greek Cross  

CANDI-CANDI PENINGGALAN AGAMA HINDU

Candi Kawi

Letak                               : Tampak Siring, Bali
Dibangun Abad ke -        : Thn. 11 M

Kerajaan/Raja        : Kerajaan Tampak Siring

Ciri-ciri Bangunan       : 
-          Bangunannya di pahat dari tebing batu


Candi Dieng  

 
Letak                                : Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah

Dibangun Abad ke -         : Antara abad 8-11 M

Kerajaan/Raja         : Kerajaan Kalingga

Ciri-ciri Bangunan       :  
-    Atap tidak kerucut
-    Ruangan candinya kecil dan sempit
-    Terdiri dari beberapa kelompok candi yang tersebar di atas pegunungan Dieng




Candi Sambisari

Letak                                : Desa Sambisari, Sleman – Yogyakarta

Dibangun Abad ke -         : Sekitar abad 10 M

Kerajaan/Raja         : Raja dari Wangsa  Sanjaya

Ciri-ciri Bangunan            : 
-    Terdapat patung siwa pada bilik utamanya



Candi Songo

Hasil gambar untuk candi songo 
Letak                                : Kab. Semarang, Jawa Tengah
Dibangun Abad ke -          : Abad 9 M (Th. 927 M)

Kerajaan/Raja          : Raja dari zaman Dinasti Syailendra

Ciri-ciri Bangunan      : 
-    Memiliki 9 buah candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran


Candi Prambanan 

Letak                                  : Klaten - Yogyakarta
Dibangun Abad ke -            : Antara abad 9-10 M

Kerajaan/Raja           : Raja Rakai Pikatan, Mataram Kuno
Ciri-ciri Bangunan        : 
-    Candi Hindu terbesar di Indonesia
-    Terbagi menjadi 3 bagian : halaman pertama (terdapat 3 candi utama, yaitu : candi Wisnu, Brahma dan Siwa), halaman kedua (terdapat 224 buah candi ) dan halaman ketiga
-    Memiliki relief yang memuat kisah Ramayana
Terdapat relief pohon kalpataru

 

 PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM



1. MASJID


Masjid bermakna sebagai tempat bersujud, yaitu tempat orang melaksanakan ibadah bagi umat Islam. Ciri-ciri masjid kuno pada masa awal penyebaran Agama Islam, yaitu:
1.                  Atap masjid berbentuk bujur sangkar dan bertingkat seperti pura
2.                  mimbar masjid berbentuk teratai
3.                  hiasan masjid umumnya berupa ukiran bermotif hewan atau tumbuh-tumbuhan
4.                  terdapat kolam atau parit yang mengelilingi masjid
5.                  menara masjid menyerupai bangunan candi
6.                  halaman masjid dikelilingi tembok dengan satu atau dua pintu gerbang
7.                  pintu gerbang masjid (gapura) menyerupai gapura kraton atau candi
8.                  masjid kuno di kota biasanya berada di tengah kota dan menghadap alun-alun serta dekat dengan istana
9.                  masjid mempunyai denah bujur sangkar
10.               di kiri atau kanan masjid biasanya terdapat menara untuk menyerukan adzan
11.               di dalam masjid terdapat barisan tiang yang mengelilingi empat tiang induk
12.               pada bagian barat terdapat sisi yang menonjol yang disebut mihrab
13.               di sekitar masjid terdapat makam tokoh ulama tertentu
14.               contohnya:
        Masjid Agung Banten tahun 1933

 





 
       Mesjid Kudus
merupakan contoh akulturasi antarabudaya Hindu dengan budaya Islam


2. KERATON

Keraton adalah tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting yang menyangkut urusan kerajaan dan sebagai tempat tinggal raja beseta keluarganya. Bangunan utama keraton dikelilingi pagar tembok, parit atau sungai kecil. Di depan keraton terdapat halaman luas yang disebut sebagai alun-alun. Fungsi alun-alun antaralain untuk:



1.                  pertemuan sultan / raja dengan rakyatnya
2.                  latihan perang bagi prajuritnya
3.                  tempat hiburan, pesta atau perayan-perayaan tertentu
 
Gerbang Keraton Surakarta

3. MAKAM

Makam adalah tempat kediaman terakhir seseorang yang telah meninggal dunia. Pada zaman dahulu, pemakaman berada di perbukitan dengan bentuk dan susunan yang berundak-undak. Makam kuno bercorak Islam terdiri dari:
1.                  Jirat atau kijing, yaitu bangunan yang dibuat dari batu yang berbentuk persegi panjang dengan arah lintang utara atau selatan.
2.                  Batu Nisan, yaitu tonggak pendek dari batu sebagai tanda kubur yang biasanya di ujung utara dan selatan jirat.
3.                  Cungkup, yaitu bangunan mirip rumah yang terdapat di atas jirat.

 
Makam Fattimah binti Maimun
Ditemukan di Leran, Gresik sebagai bukti bahwa Agama Islam sudah masuk di Pulau Jawa pada abad ke-11 Masehi


 



Makam Sultan Malik Al-Shaleh raja pertama Kerajaan Samudra Pasai, Aceh
Bentuk makam berupa jirat, nisan, dan cungkup.


4. SASTRA

Kesustraan pada zaman Islam berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Berdasarkan sumber-sumbernya sastra dapat dibedakan menjadi dua yaitu sastra yang dipengaruhi unsur lluar dari Persia atau Arab dan kelanjutan dari sastra tersebut. Menurut cerita dan isinya, sastra dibedakan menjadi:



1.                  Hikayat, yaitu karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai wahana pelipur lara. Misalnya Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Amir Hamzah.
2.                  Babad, yaitu cerita berlatar belakang sejarah yang biasanya lebih berupa cerita daripada uraian sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi dan Babad Giyanti.
3.                  Syair, yaitu puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri dari empat baris yang berakhiran sama. Misalnya Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas.
4.                  Suluk, yaitu kitab-kitab yang menceritakan beberbagai hal mengenai tasawuf. Di Pulau Jawa, suluk banyak menceritakan tentang Wali Songo misalnya Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.

Naskah asli Hikayat Hang Tuah

 






Naskah Babad Tanah Jawi


5. KALIGRAFI

kaligrafi adalah seni melukis indah atau mengukir huruf-huruf Arab yang berisikan tulisan-tulisan pengingat manusia kepada Allah SWT. Seni kaligrafi yang bernafaskan Islam merupakan rangkaian dari ayat-ayat suci Al-Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.